Back to Top

Hi, Guest!

strawcollationart

  LOKASI :  Kota Administrasi Jakarta Barat

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :
Kelompok Produk X

Katalog Produk

BEST DEAL
  •     dari   1   halaman
  •    
PROFIL PERUSAHAAN
strawcollationart
Jl.Solihun,Gang Musolah 03/03 Kebon Jeruk
Straw ( Indonesian : Jerami/ Bataknese : Gala Ni Eme) Straw Collation Art adalah suatu karya seni yang menggunakan sumber daya alam, yaitu jerami padi yang diolah menjadi sebuah bentuk lukisan, sehingga mempunyai tingkat seni yang tinggi. Penggunaan sumber daya alam yaitu jerami padi, yang dianggap sampah, tidak merusak ekosistem alam. Dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia yang kreatif, saya mencoba untuk membuat suatu karya seni yang terbuat dari jerami padi. Lewat karya ini juga saya mencoba mengkolaborasikan dengan ulos batak untuk suatu visi: ‘ Memperkenalkan Budaya Batak kepada dunia luar. Pada awalnya saya mempelajari seni ini di tahun 1991, ketika saya masih duduk di kelas III SMP. Saat itu seni seperti ini masih jarang ditemukan, apalagi untuk kalangan suku batak sendiri. Saya mengerjakannya hanya ketika liburan sekolah, bertepatan dengan masa panen padi. Lokasi pengambilan bahan jerami terdapat di Lumban Rihit ( Sipoholon ) dan Banuaji ( Tarutung ) , hal ini dikarenakan tanahnya yang gembur, iklim yang cocok untuk pertanian, dan padi yang mempunyai waktu panen setahun, menghasilkan jerami yang bagus dengan warna yang unik yaitu, kuning emas bercampur coklat muda dan keputih-putihan. Saya mengerjakan lukisan ini awalnya hanya sebagai hobby, dan bahan yang saya gunakan sangat sederhana sekali, yaitu menggunakan triplex tanpa bingkai yang dicat hitam, sebagai latar belakangnya. Pada tahun 1992 sampai tahun 1995. Lukisan Straw Collation Art, saya awali dengan menggunakan list dalam triplex, yang juga terbuat dari jerami, dengan menggunakan latar belakang cat berwarna hitam. Di tahun 1996, sambil bekerja di sebuah perusahaan, saya mengembangkan lukisan ini dengan menggunakan bingkai tetapi masih dilatarbelakangi cat hitam polos. Dua tahun kemudian, saya mencoba untuk menggabungkan bingkai dengan latar belakang menggunakan karpet bulu berwarna gelap. Di tahun 2000, saya mengembangkan dengan poster-poster ( misalnya : Penyaliban Tuhan Yesus ) dengan menggunakan tulisan yang terbuat dari jerami. Setahun kemudian saya mencoba mengeluarkan model baru dengan material berupa batu padas yang diberi cat berwarna hitam polos sebagai latarbelakangnya. Di bulan Maret-April tahun 2003, saya membaca sebuah artikel disalah satu majalah tradisional Batak tentang cara pengembangan pemasaran ulos Batak yang disingggung Bupati Tapanuli Utara R.E. Nainggolan MM. Ketika itu timbul ide untk menggunakan Ulos Batak sebagai latar belakang. Sebulan kemudian saya langsung mencobanya, dengan menggabungkannya dengan bingkai Prada ukuran 120 x 87 dengan judul IMANUEL ( dikarang oleh Febrantonius P. Sinaga) dan mempunyai hasil yang memuaskan. Pada bulan Juni tahun 2003, saya menggunakan Tampian ( Bahasa Batak: Anduri ) sebagai latar belakang dan diberi cat berwarna hitam. Dan hasilnya adalah kekhasan dari Straw Collation Art tersebut, sehingga sangat menarik. Di bulan November di tahun yang sama, saya mencoba mengembangkan Straw Collation Art langsung ke bentuk gambar. Gambar yang pertama kali saya gunakan adalah gambar Cendrawasih dan Singa ( lambang Negara Singapura ) . Sampai saat ini pasar luar negeri yang pernah dimasuki adalah, Singapura, Cina, Amerika dan Jerman.